HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL ANEMIA DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN JANIN
Abstract
Latar Belakang: NTB berada pada peringkat ketiga prevalensi stunting tertinggi di Indonesia dengan angka 37,2%. Salah satu penyebab stunting karena kekurangan gizi selama kehamilan yang dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan status gizi ibu dengan pertumbuhan berat badan janin pada ibu hamil anemia.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode Observational Analitik dalam pendekatan Cross Sectional dengan populasi seluruh ibu hamil anemia yang diambil data status gizinya saat kunjungan awal di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Meninting dengan jumlah sampel 30 orang. Pengambilan sampel dengan Purposive Sampling pada usia kehamilan 21-27 minggu. Pertumbuhan berat badan janin dipantau setiap bulan menggunakan alat USG sebanyak 3 kali oleh dokter Sp.OG yang sama. Uji statistik yang digunakan adalah uji Fisher’s Exact Hasil: Status gizi ibu hamil anemia terbanyak berada pada kategori kurus dengan IMT <18.5 sejumlah 15 orang (50%). Mayoritas pertumbuhan berat badan janin mengalami ketidaksesuaian yakni sejumlah 16 orang (53%) pada pemeriksaan USG ke-1, 17 orang (57%) pada pemeriksaan USG ke-2 serta 18 orang (60%) pada pemeriksaan USG ke-3. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value 0,008 (p < 0.05).
Kesimpulan: Terdapat Hubungan Antara Status Gizi Ibu dengan Pertumbuhan Berat Badan Janin pada Ibu Hamil Anemia.
Abstract
Background: NTB is ranked third in the highest stunting prevalence in Indonesia with 37.2%. One of the causes of stunting due to malnutrition during pregnancy which can cause anemia and fetal growth to be inhibited.
Objective: To determine the correlation of maternal nutritional status with fetal weight growth in anemic pregnant women.
Method: This study used the Observational Analytical method in the Cross-Sectional approach which the population is anemia pregnant women whose nutritional status data was taken at the initial visit in the working area of Meninting Public Health Center with 30 people as the sample. Sampling used Purposive Sampling with 21-27 weeks gestational age. The growth of fetal weight was monitored every month using an ultrasound device 3 times by the same Sp. OG doctor. The statistical test used is the Fisher’s Exact test.
Results: The nutritional status of the most anemia pregnant women were in the thin category with BMI < 18.5 with 15 people (50%). Majority of thefetal weight growth experienced a mismatch, 16 people (53%) on the 1st ultrasound examination, 17 people (57%) on the 2nd ultrasound examination and 18 people (60%) on the 3rd ultrasound examination. The statistical test results show that p-value is 0.008 (p <0.05).
Conclusion: There is a correlation between maternal nutritional status and fetal weight growth in pregnant women with anemia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dinas Kesehatan Provinsi NTB. 2017. Profil Kesehatan NTB 2016. Mataram: Dinas Kesehatan Provinsi NTB
Huliana, Mellyna. 2007. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Swara
Irawati, Anies Dan Salimar. 2014. Status Gizi Ibu Sebelum Hamil Sebagai Prediksi Berat Dan Panjang Bayi
Lahir Di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor: Studi Kohor Prospektif Tumbuh Kembang Anak Tahun 2012 – 2013: Penel Gizi Makan, Desember 2014 Vol. 37 (2): 119-128
Laela, Qumil, Tri Wahyuning, Evi Nurhidayati. 2009. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Akhir Trimester I di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.
Marlapan, Sandrayayuk, Benny Wantouw, Jolie Sambeka. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kec. Tuminting Kota Manado. dalam https://media.neliti.com/media/publications/106817-ID-hubungan-status-gizi-dengan-kejadian-ane.pdf
Prabowo, Kapindro Bagus. 2018. Hubungan Antara Indeks Masa Tubuh Ibu, Paritas Ibu, Dan Umur Ibu Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Ir. Soekarno.
Pusat Data dan Informasi Depkes RI. 2018. Situasi Balita Pendek di Indonesia (Buletin Stunting). Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Pusparini, Ernawati, Hardinsyah, Dodik Briawan. 2015. Indeks Massa Tubuh Rendah Pada Awal Kehamilan Dan Defisiensi Vitamin A Pada Trimester Kedua Sebagai Faktor Risiko Gangguan Pertumbuhan Linier Pada Bayi Lahir. Bandung : Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Saereepomcharenkul Kasem. 2011. Correlation of BMI to Pregnancy Outcomes in Thai Women Delivered in
Rajavithi Hospital. Department of Obsretrics and Gynecology, Rajavithi Hospital, College of Medicine, Rangsir University, Bangkok, Thailand
Sari A, Nor S, Desi. 2013. Hubungan Indeks Massa Tubuh Pada Awal Kehamilan Dengan Berat Badan Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Jingah: Ejournal Akibid Sari Mulia.
UPT BLUD Puskesmas Meninting. 2018. PWS KIA UPT BLUD Puskesmas Meninting September 2018. Mataram: UPT BLUD Puskesmas Meninting
World Health Organization (WHO). 2015. The Global Prevalence of Anaemia in 2015. Geneva: WHO
Yongky, Hardinsyah, Gulardi, Dan Marhamah. 2009. Status Gizi Awal Kehamilan Dan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Kaitannya Dengan BBLR: Jurnal Gizi Dan Pangan, Maret 2009 4(1): 8 – 12
Yousaff, Farhana dkk. 2011. Impact of Maternal Anemia on Perinatal Outcome. Journal Vol 61 No. 4. Pakistan:
Pakistan Armed Forces Medical Journal.
DOI: https://doi.org/10.32807/jmu.v5i2.169
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Anindita Rahmayanti Rukmantara

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Midwifery Update (MU)
Kampus B Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
Jalan Kesehatan no V/10 Pajang Timur Mataram NTB
View My Stats