HUBUNGAN PANJANG BADAN LAHIR DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 12 BULAN

Made Dewi Damayanti

Abstract


 

Latar Belakang : Kekurangan gizi pada awal kehidupan anak akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Anak yang kurang gizi akan tumbuh lebih pendek, berpengaruh terhadap perkembangan kognitif, dan dapat menurunkan keberhasilan pendidikan, serta menurunkan produktivitas pada umur dewasa. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan panjang badan lahir dengan tumbuh kembang bayi usia 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuripan tahun 2019. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan observasi analitik (penelitian non eksperimental) dengan desain cross sectional di wilayah kerja Puskesmas Kuripan tepatnya di Desa Kuripan dan Desa Jagaraga. Partisipan dalam penelitian ini adalah semua bayi yang berumur 12 bulan pada saat penelitian dan masuk dalam kriteria eksklusi-inklusi dengan total sampel 30. Penelitian menggunakan teknik simple random sampling (probability sampling). Data yang diolah adalah data panjang badan, umur dan tingkat perkembangan. Data pertumbuhan didapatkan berdasarkan z-skor panjang badan terhadap umur sedangkan data perkembangan anak didapatkan menggunakan KPSP. Analisis data bivariat dengan uji chi square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 73% anak memiliki panjang badan lahir normal dan 27% stunting. Nilai z-skor panjang badan terhadap umur pada bayi baru lahir berkolerasi dengan pertumbuhan di usia 12 bulan yaitu p= 0,000 dan korelasi panjang badan lahir terhadap perkembangan yaitu p=0,000. Kesimpulan : Terdapat hubungan panjang badan lahir dengan tumbuh kembang anak di Desa Kuripan dan Desa Jagaraga Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan Tahun 2019.

 

Abstract

Background: Malnutrition early in life will have an impact on the quality of human resources. Malnourished children will growth shorter, impact on the quality cognitive development, will have reduce educational and productivity in adult. Aim : This study aims to body length association with level of growth and development of baby at 12 months old, at primary health care in Kuripan, 2019. Methods : The research was conducted with analytic observation (research non experimental), with a cross sectional design in Kuripan and Jagaraga village at Primary Health Care in Kuripan. Subject of the study were all babies at 12 months old at the research time and include exclusion-inclusion criteria with 30 samples. This study used simple random sampling (probability sampling). The indicator of stunting was measured by Z-score of height for age (HAZ), while child development was assesed using KPSP. The data analysis was performed using univariate, bivariate with chi square. Results : The result of the study showed that 73% children were born with normal birth height (birth height > 46 cm) and 27% stunted (body length < 46 cm). there was an association between birth length and growth in 12 months after birth (p= 0,000 for growth). On the other hand, significant correlation between birth length and development in 12 months after birth (p=0,000 for development). Conclusion: : There are the association of body length with level of growth and development of baby at 12 months old, design at Primary Health Care in Kuripan, 2019.


Keywords


Panjang badan; Status gizi; Tumbuh kembang; Anak baduta

Full Text:

PDF

References


Amaliah, Nurillah, Sari, Kencana, danSuryaputri, Indri Yunita. 2016. Panjang Badan Lahir Pendek Sebagai Salah Satu Faktor Determinan Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak Umur 6-23 Bulan Di Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Jurnal EkologiKesehatan Vol. XV No.1 h.43-55. Bekasi.

Anugraheni HS & Kartasurya MI. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati,Kabupaten Pati. Program Studi Ilmu Gizi Fakultass Kedokteran UniversitasDiponegoro. Journal of Nutrition College Vol. I No. 1 h.590-605. Semarang.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Mataram. 2014

Candra A, Puruhita N, & Susanto JC. 2011. Riskfactors of stunting among 1—2 years old children in Semarang City. Media Medika Indonesiana, 45(3), 206—212.

Cohen Dkk. 2007. Research Methods In Education Sixth Edition. London And NewYork: Routledge Taylor & Francis Group.

Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. 2017. Pemantauan Status Gizi Tahun 2017, Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI.

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.

Dinas Kesehatan Provinsi NTB. 2018. Profil Kesehatan Provinsi NTB 2018. Mataram. Dikes Provinsi NTB. Ernawati, Fitrah, dkk. 2014. Hubungan PanjangBadan Lahir Terhadap Perkembangan Anak Usia 12 Bulan Di Kabupaten Bogor. Jurnal Panel Gizi Makan, Desember Vol. XXXVII No. 2, h.109-118. Bogor.

Grantham-McGregor S., Cheung Y.B., Cueto S., Glewwe P., Richter L., S.B. 2007. Developmental potential in the first 5 years for children in developing countries. Lancet 369, 60–70.

Hidayat, A. A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hurlock, EB. 1984. Child Development 6th ed h.22-47. Auckland: McGraw-Hill.

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.Jakarta: Kemenkes RI.

Kohort Bayi Puskesmas Kuripan Lombok Barat.2018

Kusumawardhani, Intan. 2017. Asi Eksklusif, Panjang Badan Lahir, Berat Badan Lahir Rendah Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Puskesmas Lendah Ii Kulon Progo.Yogyakarta.

Muljati S, Heryudarini, Sandjaja, Irawati A, dan Sudjasmin. 2002. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan mental dan psikomotor pada anak batita gizi kurang. Penel Gizi Makan. 25:31-37.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Metodologi Penelitian Kesehtan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2017. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Profil Kesehatan Indonesia. 2017. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Profil Kesehatan Puskesmas Kuripan. 2017. Rahmadi, Antun. 2015. Hubungan Berat Badan Dan Panjang Badan Lahir Dengan Kejadian Stunting Anak 12-59 Bulan Di Provinsi Lampung. Jurnal Keperawatan,Vol. XII No. 2 h.209-218 Oktober 2016. Lampung.

Riskesdas. 2018. Hasil Utama Riskesdas. Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.

Riwidikdo, Handoko. 2012. Statistik Kesehatan.Jakarta : Nuha Medika.

Semba, RD., de Pee, S., Sun, K., Sari, K., Akhter, N., Bloem, M. 2008. Effect of parental formal education on risk of child stunting in Indonesia and Bangladesh: a cross-sectional study. Lancet 371, 322–328.




DOI: https://doi.org/10.32807/jmu.v5i1.185

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Made Dewi Damayanti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Midwifery Update (MU)

Kampus B Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram

Jalan Kesehatan no V/10 Pajang Timur Mataram NTB

View My Stats