HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMAPULUH KOTA PEKANBARU

Linda Suryani

Abstract


Abstrak

Salah satu masalah gizi yang dialami balita di Indonesia saat ini adalah stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan dan merupakan dampak dari ketidakseimbangan gizi. Prevelensi stunting di Indonesia menempati peringkat ketiga dengan kasus tertinggi di Asia. Faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya stunting yaitu pengetahuan keluarga gizi, sanitasi dan dukungan keluarga. Selain faktor utama diatas banyak faktor lain yang menjadi faktor penyebab stunting diantaranya yaitu BBLR, tingkat pendidikan, pemberian ASI ekslusif kurang dari 6 bulan, dan status ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengetahui distribusi frekuensi pemberian ASI Ekslusif dan kejadian stunting, serta hubungan pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting di Wilayah kerja Puskesmas Lima puluh Kota Pekanbaru. Metode penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan retrospektif. Waktu penelitian dilakukan bulan September 2021. Populasi penelitian adalah seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas Lima Puluh Kota Pekanbaru, sampel berjumlah 35 orang menggunakan teknik Statified Random Sampling.Pengukuran terhadap variabel dengan menggunakan kuesioner, timbangan badan, dan alat antropometri. Analisa Data menggunakan Univariate dan bivariate (Chi – Square). Dari hasil penelitian didapatkan63% balita tidak diberikan ASI Ekslusif dan 14% balita yang mengalami stunting. Hasil uji statistik diperoleh p value yaitu 0,012 (< dari 0,05) dan Odds Ratio OR=1,133 artinya bayi yang diberikan ASI Ekslusif 1,133 kali mencegah terjadinya stunting. Jadi dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting

 

The Relationship Between Exclusive Breastfeeding And Incidence Of Stunting In Toddlers In The Working Area Of The Limapuluh Public Health Center, Pekanbaru City

 

 

Abstract

One of the nutritional problems experienced by toddler in Indonesia today is stunting. Stunting is a physical growth disorder characterized by a decrease in growth speed and is the impact of nutritional imbalances. The prevalence of stunting in Indonesia ranks third with the highest cases in Asia. The main factors that cause stunting are family knowledge of nutrition, sanitation and family support. In addition to the main factors above, there are many other factors that cause stunting, including low birth weight, education level, exclusive breastfeeding for less than 6 months, and economic status. This study aims to determine the frequency distribution of exclusive breastfeeding and the incidence of stunting, as well as the relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in the working area of the Lima Puluh City Health Center Pekanbaru. The research method is observational analytic with a retrospective approach. The time of the study was carried out in September 2021. The research population was all toddlers in the working area of the Lima Puluh Kota Pekanbaru Health Center, a sample of 35 people using the Statified Random Sampling technique. Measurement of variables using questionnaires, scales, and anthropometric tools.Data analysis using Univariate and bivariate (Chi – Square). From the results of the study, it was found that 63% of toddlers were not given exclusive breastfeeding and 14% of toddlers were stunted. The results of statistical tests obtained p value of 0.012 (< from 0.05) and Odds Ratio OR = 1.133, meaning that infants who were given exclusive breastfeeding 1.133 times prevented stunting. So it can be concluded that there is a significant relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting


Keywords


Exclusive Breastfeeding; ASI Ekslusif; Stunting

Full Text:

PDF

References


Tanoto Scholar. Cegah Stunting Sebelum Genting “Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting.” Jakarta: Gramedia; 2021.

Saadah N. Modul Deteksi Dini Pencegahan Dan Penanganan Stunting. Surabaya: Scopindo; 2020.

Ohyver dkk. Logistic Regression And Growth Charts To Determine Children Nutritional And Stunting Status: A Review. Procedia Comput Sci. 2017;116:232–241.

Indriani dkk. Prenatal Factors Associated with the Risk of Stunting: A Multilevel Analysis Evidence from Nganjuk, East Java. J Matern Child Heal. 2018;3(4):294–300.

Erik dkk. Stunting Pada Anak Usia Dini ( Study Kasus di Desa Mirat Kec Lewimunding Majalengka ). Etos J Pengabdi Masy. 2020;2(1):24–36.

Walyani. Perawatan Kehamilan dan Menyusui Anak pertama agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2015.

Ika dkk. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-60 Bulan. J Kesehat Kusuma Husada. 2021;12(1):35–41.

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Jakarta: Kemenkes RI; 2018.

Dinkes Prov Riau. Profil Kesehatan Provisi Riau Tahun 2019.; 2019.

Dinkes Kota Pekanbaru. Profil Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2019. Pekanbaru: Dinkes Kota Pekanbaru; 2019.

Linda E. ASI Eksklusif. Jawa Tengah: Yayasan Jmiul Fawaid; 2019.

Prasetyono. Buku Pintar ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik, dan Kemanfaatan-kemanfaatannya. Yogyakarta: DIVA Press; 2009.

Anita Sampe dkk. ASI Ekslusif dengan kejadian stunting pada balita. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;11(1):448–455.

Latifah dkk. hubungan pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting pada balita 1-5 tahun. Univ Muhammadiyah Ponorogo Heal Sci J. 2020;4(1):1–12.




DOI: https://doi.org/10.32807/jmu.v3i2.120

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Linda Suryani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Midwifery Update (MU)

Kampus B Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram

Jalan Kesehatan no V/10 Pajang Timur Mataram NTB

View My Stats